Bagi tiap-tiap negara, ekspor dan impor tentu menjadi kegiatan yang selalu dilakukan setiap harinya. Seperti halnya negara Indonesia. Tahukah Anda bahwa ada sejumlah komoditas impor Indonesia yang sampai saat ini masih sering dikirim dari berbagai negara.
Komoditas merupakan benda dengan fisik nyata dan mempunyai nilai untuk diperdagangkan. Barang komoditas juga menjadi barang bisa disimpan dalam kurun waktu panjang serta diperkenankan untuk ditukar dengan barang sejenis lainnya.
Sementara itu, impor menjadi kegiatan transportasi barang komoditas dari suatu negara ke negara lainnya secara legal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komoditas impor Indonesia merupakan proses transportasi pengiriman barang dari luar negeri ke Indonesia dan biasanya untuk tujuan berdagang.
Tahukah Anda bahwa kini banyak yang menjadikan impor barang dari luar negeri sebagai lahan bisnis yang sangat menguntungkan. Bahkan tidak sedikit UKM yang mengimpor barang dari luar negeri untuk dijual kembali di Indonesia.
Negara Indonesia memang memiliki segudang sumber daya alam. Bahkan dapat dikatakan bahwa SDA Indonesia sangat berlimpah. Meskipun demikian, Anda harus tahu bahwa permintaan domestik tentang suatu barang tertentu terus melonjak naik. Komoditas berikut yang masih diimpor oleh Indonesia, diantaranya:
Aluminium menjadi komoditas impor tertinggi di Indonesia. Bahkan nilai impor aluminium mampu menyentuh angka belasan triliun rupiah. Tentu Anda mudah sekali menemukan berbagai macam produk yang terbuat dari aluminium. Mayoritas impor aluminium berasal dari negara China.
Salah satu komoditas impor Indonesia adalah pupuk. Nilai impor pupuk masih berada di atas 7 triliun rupiah. Mengingat negara Indonesia adalah negara agraris, maka wajar saja jika permintaan pupuk relatif tinggi.
Belakangan ini permintaan impor baja dan pipa besi di Indonesia sedang tinggi-tingginya. Kebanyakan impor baja dan pipa besi berasal dari negara China seperti halnya aluminium. Produk ini sangat penting sebagai bahan baku pembuatan produk baru agar bisa menambah nilai kegunaannya.
Tahukah Anda bahwa Indonesia juga masih mengimpor tembaga dan kebanyakan juga berasal dari China. Bijih tembaga tentu sangat dibutuhkan dalam bidang elektronik. Meskipun tidak sebanyak permintaan baja dan pipa besi, akan tetapi jumlah permintaan tembaga juga mampu menyentuh angka triliunan.
Untuk mencukupi kebutuhan garam dan sulfur dalam negeri, Indonesia juga mengimpor produk dari luar negeri. Garam dan sulfur yang diimpor kebanyakan berasal dari Iran. Adapun total nilai impor produk ini di Indonesia mencapai milyaran rupiah.
Komoditas impor berikutnya adalah minyak mineral, bahan bakar mineral dan zat bitumen. Ketiga produk ini begitu banyak diimpor dari negara Iran. Nilai impornya juga cukup fantastis yakni mencapai triliunanl rupiah.
Tahukah Anda bahwa Indonesia juga masih mengimpor tembakau. Mayoritas produk tersebut juga diimpor dari China. Jangan lupa sebelum impor produk tersebut, Anda mesti cari tahu terlebih dahulu tentang HS Code.
Salah satu alasan mengapa kita mengimpor kedelai adalah karena belum mampu memenuhi produksi dalam negeri. Jadi, karena produksi kedelai dalam negeri yang masih defisit maka membuat Indoneisa perlu mengimpor kedelai.
Tepung terigu juga menjadi komoditas impor lainnya di Indonesia. Komoditas ini banyak diimpor dari Sri Lanka, Turki, India, Jepang, Ukraina dan lainnya. Sebelum mengimpor tepung terigu, pastikan Anda sudah menghitung besaran pajaknya menggunakan kalkulator pajak impor Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga mengimpor daging lembu dan ayam. Untuk impor daging lembu biasanya berasal dari Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru. Sementara itu, untuk impor daging ayam Indonesia banyak mengimpor dari Malaysia.
Sepuluh daftar komoditas impor Indonesia tersebut kiranya bisa menjadi informasi bagi Anda. Untuk mendapatkan informasi lainnya, maka bisa kunjungi Kickrate. Jika ingin mengimpor dan melakukan konsultasi produk, sebaiknya hubungi Kami sekarang juga.
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.